Bangun Ambisi Nguri Tradisi Melalui Pameran IDKS 2023

Pada Kamis 25 Mei 2023, Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta kembali mengadakan pameran budaya IDKS yang bertempat di lantai 1 Gedung Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pameran budaya ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang mengambil mata kuliah Informasi dalam Konteks Sosial (IDKS). Pameran ini merupakan bagian dari ujian akhir semester, tetapi dalam pelaksanaannya, pameran ini merupakan bentuk dari pengemasan ulang informasi dan knowledge management.

Pameran kali ini menampilkan berbagai seni pertunjukan seperti Gejog Lesung (kesenian tradisional dari Yogyakarta) , Tari Kuntulan (traian dari Sendangagung, Minggir, Sleman), Srandul (kesenian dari DI Yogyakarta), Dadung Awuk (kesenian dari Kasihan, Bantul), Reog Wireng (kesenian tradisional dari Solo), Tari Badui (kesenian religi dari Sleman), Sisingaan (kesenian tradisional dari Subang, Jawa Barat), Tari Lawet (tarian tradisional dari Kebumen), Rampak Gedruk Buto (tarian tradisional dari Magelang), Kubro Siswo (tarian tradisional dari Magelang), Tari Nirbaya (tarian tradisional dari Di Yogyakarta), dan Tari Sintren (tarian tradisional dari Cirebon, Jawa Barat).

Menurut Dra. Labibah, MLIS selaku dosen pengampu mata kuliah Informasi dalam Konteks Sosial sekaligus kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, mengatakan bahwa “saya disini ingin membangun kesadaran kepada generasi muda bahwa tradisi itu harus dipertahankan dan harus dirawat, karena nilai muatan local knowledgenya itu sangat penting untuk diwariskan dari generasi ke generasi. Kalau mereka tidak terlibat dalam pameran ini mungkin mereka tidak tahu kalau ada Sintren, Reog Wireng, Tari Lawet, dan lain-lain, mungkin mereka hanya tahu namnya namun tidak mengetahui filosofi yang ada di dalamnya” Sejalan dengan hal tersebut, M. Irsyad Al Barru selaku ketua panitia Pameran Budaya IDKS 2023 menyampaikan bahwa tema dari pameran budaya kali ini adalah tradisi “revitalisasi estetika seni pertunjukan yang terasingkan”, dengan tagline “bangun ambisi, nguri tradisi”. “karena apa harus nguri ya karena itu harus menjaga, karena menjaga itu penting lingkungan yang sehat menumbuhkan sesuatu yang sehat”. Menurutnya para peserta pameran IDKS kali ini mempunyai effort yang sangat bagus bahkan lebih bagus daripada pameran IDKS sebelumnya dari mulai membuat stand yang unik dan kreatif sesuai dengan tema pameran hingga ornament-ornament pendukung yang menarik. Tak hanya itu, dia juga menyampaikan pesan untuk pameran IDKS berikutnya agar lebih mempersiapkan segala sesuatunya lebih baik, menjaga komunikasi, dan berilah sesuatu yang dirasa menarik dan membuat pengunjung menjadi tertarik untuk mempelajari sesuatu hal yang kita pamerkan.

Dari hasil wawancara dari kedua narasumber diatas, diharapkan kedepannya hasil dari pameran IDKS dapat dikumpulkan dan dijadikan buku tersendiri, agar dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. juga dapat meginspirasi yang lainya untuk melaksanakan kegiatan seperti ini.

Penulis: Woroayu Fitrianingrum (wafn) & Siva Vauziah (zizi)