Semarak Pameran Budaya IDKS 2022 Selepas Pandemi
IDKS 2022
IP.UIN-SUKA.AC.ID-Pameran budaya IDKS dalam dua tahun terakhir dilangsungkan secara online. Berbeda dengan sebelumnya, pelaksanaan pameran kali ini dilakukan secara offline, di lantai 1 Gedung Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada selasa, 31 Mei 2022. Pameran budaya ini merupakan praktik langsung dari mata kuliah IDKS (Informasi dalam Konteks Sosial) dimana sasaran dari pameran ini adalah masyarakat umum. IDKS adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa semester 4 Prodi Ilmu Perpustakaan. Pada dasarnya pameran ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir. Namun dalam praktiknya, pameran ini merupakan wujud dari pengemasan kembali informasi budaya.
Budaya di Indonesia sangatlah beragam, diantaranya ada makanan dan minuman tradisional, pengobatan tradisional, pakaian adat, rumah adat, dolanan tradisional dan upacara adat. Jefri Wisnu Murti selaku ketua Pameran budaya IDKS 2022 mengatakan bahwa tema dari pameran budaya kali ini adalah kuliner, dengan tag line ‘Pazar Makanan dan Minuman Langka Tradisional Indonesia’, yang menampilkan makanan-makanan dan minuman-minuman tradisional dari berbagai daerah. Produk makanan dan minuman yang ditampilkan yaitu goeboeg mojok (makanan tradisional dari Gunungkidul), kipo (makanan tradisional dari kota Gede), madumongso (makanan tradisional dari Ponorogo), kue bugis (makanan tradisional dari Betawi), ndas borok (makanan tradisional dari Temanggung), sego pondoh, clorot, kue kembang waru dan bir jawa, barongko, blengep cotot, legomoro serta saparella.
“Saparella sih, yang paling unik, karena baru pernah denger dan rasanya ternyata kaya minuman modern”, ujar Utti Maftukhah salah satu pengunjung pameran budaya IDKS 2022. Saparella merupakan minuman tradisional yang berasal dari Yogyakarta.
Walaupun dengan waktu persiapan yang minim, pam kali ini sangat meriah melihat antusiasme peserta dan para pengunjung. Kerinduan akan berjalannya acara seperti ini sangat dirasakan oleh Dra. Labibah, MLIS selaku dosen pengampu mata kuliah Informasi dalam Konteks Sosial sekaligus kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. “seneng, agak terharu sedikit. Ternyata sudah bisa ngumpul nih sama temen-temen” ujar beliau saat ditemui digedung Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga pada selasa, 31 Mei 2022
Selain menjadi momentum untuk bersua kembali, Dra. Labibah, MLIS menuturkan bahwa pameran kebudayaan ini juga sebagai wadah bagi para calon pustakawan yang mana sebagian fungsinya adalah pelestari ilmu pengetahuan sadar akan mulainya kepunahan budaya. Ada banyak kebudayaan disekitar kita yang masih bersifat oral (belum tertulis), diharapkan dapat dikemas kembali, dan dialih mediakan seperti desain grafis, video, dan media-media lain agar keberadaannya tidak punah jika sesepuh-sesepuh kita meninggal. Tujuannya adalah supaya orang-orang dimasa depan dapat tahu dan mengerti akan budaya-budaya yang pernah ada dimasa lampau.
Masih banyak sekali kebudayaan-kebudayaan yang masih belum dialih mediakan dan kedepannya akan diangkat menjadi tema selanjutnya dalam pameran-pameran budaya berikutnya sebagai upaya dalam melestarikan kebudayaan. Harapannya dengan adanya kegiatan seperti ini dapat memperkenalkan lebih banyak budaya dan menjangkau lebih banyak orang agar kebudayaan yang menjadi identitas rakyat Indonesia tidak punah oleh kemajuan zaman.
Penulis: Jihan dhiya Faridah & Salwa Nimaprilia