KONFERENSI 7^th ICoASL (International Conference of Asian Special Libraries)

IP.UIN-SUKA.AC.ID-Kali ini Korea Selatan berkesempatan menjadi tuan rumah terselenggaranya konferensi 7th ICoASL (International Conference of Asian Special Libraries), yang berlokasi di National Library of Korea, tepatnya pada hari Rabu, 24 November 2021 jam 10.00 a.m – 16.00 p.m.. Topik konferensi kali ini adalah “Envisioning the Future of Library in the Post-Coronavirus Era”. Konferensi 2021 akan membahas tentang semua aspek perpustakaan khususnya seperti: proposal inovasi untuk mengubah krisis COVID-19 menjadi lompatan peluang di tengah perubahan sosial yang disebabkan oleh pandemi, saran kebijakan baru untuk mempersiapkan masa depan baru, dan kasus hasil yang sukses di perpustakaan khusus. Konferensi ini dihadiri oleh beberapa negara, diantaranya Korea, India, Indonesia, Philippines, Japan, Mongolia, dan Canada.

Tiga dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam konferensi ini dengan mengirimkan papers dan mempresentasikannya. Mereka adalah Marwiyah, S.Ag., S.S., M.LISdan Dra. Labibah, MLIS judul paper “The Use of Social Media by the Library of State Islamic University Sunan Kalijaga Yogyakarta during COVID-19 Era” dipresentasikan oleh Dra. Labibah, MLIS pada jam 13.40-14.15 p.m. Sedangkan Thoriq Tri Prabowo, M.IP. judul paper “Indonesian Islamic Academic Libraries Amidst the COVID-19 Pandemic: A Social Media Observation” tidak mempresentasikan hanya mengirimkan paper.

Paper yang dibuat oleh Marwiyah, S.Ag., S.S., M.LISdan Dra. Labibah, MLISmenuliskan, pada era COVID-19 ini perpustakaan harus mengembangkan strategi tertentu untuk tetap mendukung kehidupan akademik, dan untuk tujuan inilah perpustakaan memanfaatkan media sosial. UIN Sunan Kalijaga melakukan penelitian untuk mengidentifikasi penggunaan media sosial oleh Perpustakaan dalam melayani penggunanya di masa pandemi. Penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu dengan mengamati akun media sosial perpustakaan Instagram dan Youtube, dua platform yang paling banyak diakses oleh pengguna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama masa pandemi, mulai Maret hingga Desember 2020, Instagram menjadi media sosial yang paling banyak digunakan perpustakaan untuk mendukung layanannya.

Dalam paper Thoriq Tri Prabowo, M.IP. sama seperti paper Dra. Labibah, MLIS dan Marwiyah, S.Ag., S.S., M.LIS yang membahas tentang pemanfaatan media sosial dalam perpustakaan. Thoriq Tri Prabowo, M.IP. menuliskan bahwa penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran perpustakaan akademik Islam di Indonesia di tengah pandemi. Pengamatan ini difokuskan pada media sosial yang dimiliki perpustakaan, khususnya akun Instagram mereka. Lebih lengkapnya dapat mengunjungi website https://icoasl2021.mlive.kr/program.php . [Ella]