Pameran Budaya Daring

Pameran Budaya Daring
Berbicara tentang budaya Indonesia, memang tidak akan pernah ada habisnya. Indonesia kaya, mulai dari ragam suku, bahasa, kuliner, tarian dan masih banyak hal lainnya yang berbeda dari daerah satu ke daerah lain. Masing-masing daerah memiliki kekhasannya sendiri. Salah satu cara untuk mengenal lebih dalam tentang budaya Indonesia adalah melalui pameran budaya yang sudah sering kita jumpai di mana-mana. Salah satu institusi yang rutin menggelar pameran budaya ialah mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pameran Budaya ialah kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang tengah mengambil mata kuliah Informasi dalam Konteks Sosial (IDKS) sehingga pameran ini sering juga disebut dengan Pameran IDKS. Kendati virus Korona melanda Indonesia sejak beberapa bulan lalu, pameran budaya ini tetap akan digelar. Hanya saja proses penyelenggaraannya akan dilakukan secara berbeda. Hal tersebut disampaikan oleh Dra. Labibah Zain, M.LIS, selaku dosen pengampu mata kuliah IDKS.
Pandemi ini meskipun berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan manusia ternyata juga di sisi lain menuntut siapapun untuk kreatif dan inovatif dalam menghadapi kehidupan normal baru ini. Adapun bentuk adaptasi dari pameran ini terhadap situasi normal baru ini adalah dengan menyelenggarakan pameran secara daring (online). Meskipun dilakukan secara daring, Ulya Kamilia selaku Ketua Himpunan Mahasiswa (HMPS) Ilmu Perpustakaan sekaligus ketua panitia pameran, mengatakan bahwa target audiens dari pameran ini sama dengan ketika dilakukan secara fisik, bahkan diharapkan lebih dari pameran fisik. Ia juga mengatakan bahwa pameran secara daring ini justru memiliki potensi untuk menggaet audiens yang semula tidak terjangkau apabila pameran dilakukan secara fisik.
Dengan melakukan promosi sebelum hari pelaksanaan secara masif pameran ini ditargetkan disaksikan tidak hanya oleh lingkungan sivitas akademika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tetapi juga secara nasional, bahkan internasional. Labibah berkelakar bahwa pameran budaya ini mungkin saja adalah pameran budaya yang dilaksanakan mahasiswa secara daring pertama di dunia. Kebijakan physical distancing atau jaga jarak fisik yang ditetapkan pemerintah ini memang dianggap sebagian orang sebagai tantangan yang mengekang, namun justru sekaligus dapat menjadi peluang besar bagi para insan akademik, ujar Thoriq Tri Prabowo, M.IP, salah satu dosen Ilmu Perpustakaan.
Pameran budaya daring yang dibuka untuk umum dan gratis ini dapat disaksikan melalui akun media sosial Instagram @pameranbudayaidks. Adapun pelaksanaannya ialah pada Sabtu, 13 Juni 2020 pukul 09.00 WIB. Setelah launching dan pembukaan pameran, pemirsa langsung dapat menyambangi pelbagai stand pameran yang tersedia. Adapun produk-produk kebudayaan yang ditampilkan meliputi; kuliner, pakaian, tari-tarian, dan produk-produk kebudayaan lainnya. Para audiens juga diberikan kesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang proses kreatif pembuatan pameran yang meliputi kisah-kisah unik nan lucu dari para peserta pameran yang berjuang mempersiapkan pameran di tengah-tengah pandemi.
Drs. Djazim Rohmadi, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyambut dengan gembira pameran budaya ini. Djazim mengatakan bahwa “Pandemi covid-19 yang memang nyaris menjadikan seluruh aspek kehidupan manusia ambyar. Namun dengan adanya kreativitas mahasiswa program studi Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kita mampu melampaui keterbatasan-keterbatasan itu. Terselenggaranya pameran budaya IDKS ialah monumen atau bukti dari semangat akademisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terbukti dapat survive terhadap tantangan zaman”.