Jogja Membaca Menebar Bibit Literasi Indonesia
Pada tanggal 11 dan 17 Februari 2024 ALUS (Asosiasi Mahasiswa Ilmu Perpustakaan) mengadakan Acara Jogja Membaca Jilid 13. Acara tersebut diketuai oleh Ahadina Frida Aliza yang juga seorang Mahasiswa Ilmu Perpustakaan. Acara kali ini diadakan jadi dua bagian yaitu pengadaan Lapak baca pada tanggal Minggu 11/2 sedangkan pada Sabtu 17/2 diadakan acara workshop literasi dan readloud di Rumah Baca Ngudi Kawruh.
Pada acara Lapak Baca Minggu 11/2, diadakan di empat daerah berbeda yaitu Stadion Sultan Agung Bantul, AdiTV, Alun-Alun Wates, dan Lapangan Denggung, mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB. Acara ini bertujuan untuk mengajak anak-anak dan orang tua yang sedang berlibur untuk mengetahui akan pentingnya literasi.
Dengan kerjasama Rumah Baca Ngudi Kawruh, sumber bacaan tercukupi dan bervariasi. Selain itu ada sumbangan majalah dari Sudut Alfa yang berisi kisah, ide, serta sudut pandang beberapa penulis yang ditujukan kepada orang tua atau remaja untuk mengerti dan memahami kondisi serta manfaat berliterasi.
Pada puncak Acara Jogja Membaca Jilid 13, diadakan workshop literasi dan readaloud yang bertempatan di Rumah Baca Ngudi Kawruh, Sabtu 17/2. Dengan antusias dan semangat Masyarakat Ngudi Kawruh acara workshop dan readloud ini berjalan sukses.
Beberapa anak berbakat dari Ngudi Kawruh juga ikut berpartisipasi meramaikan acara ini dengan bercerita dihadapan anak-anak lainnya, serta Penampilan pentas seni seperti Tari Angguk Merah, persembahan lagu "Andaikan Aku Punya Sayap", dan lantunan hadroh oleh Tim Hadroh Ngudi Kawruh.
Workshop literasi ini dimoderatori oleh Ade Deah Pratiwi dan diisi oleh Farida Lisna Priscasari, beliau adalah salah satu anggota dari komunitas Read Aloud Jogja. Beliau menyampaikan bahwa menumbuhkan literasi anak diawali dari Orang Tua. Orang tua dapat mengenalkan buku dengan membacakan buku cerita bergambar kepada anak serta pembiasaan dengan membaca.
Pada acara tanya jawab, seorang Ibu rumah tangga, menyampaikan kekhawatirannya tentang, apakah ada effek dari anak yang lebih suka melihat gambar atau video dari gadget, daripada mendengar pembacaan buku bersama orang tua mereka.
Beliau menjawab, membaca bersama antara orang tua dan anak memiliki kelebihan, seperti interaksi yang terjadi akan ada timal balik antara dua sisi. Sedangkan mengonsumsi Informasi dari gambar/video hanya memiliki satu sisi interaksi dan orang tua tidak bisa mengontrol apa yang dikonsumsi anaknya secara penuh.
Event Jogja membaca jilid 13 Ini terlaksana dengan sukses. Dengan harapan, "berawal dari kesadaran masyarakat kecil perlahan menjalar ke seluruh penjuru negeri."
Penulis: Athallah Akmal Baihaqi(AKB)