NADIA FARAH, MAHASISWI ILMU PERPUSTAKAAN YANG MELAYANI INFORMASI MELALUI PENOBATAN DUTA MUSEUM DIY

IP.UIN-SUKA.AC.ID-Nadia Farah Safana atau yang akrab disapa dengan “Nadia” telah membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi seorang Duta Museum DIY untuk Museum Gunung Api Merapi. Berawal dari tekadnya untuk mengembalikan rasa percaya diri di depan publik dan secara kebetulan juga Nadia menemukan sebuah postingan di salah satu platform sosial media instagram Ikatan duta museum DIY tentang event pemilihan duta museum. Dari situlah Nadia berpikiran bahwasanya jurusan yang saat ini digelutinya cocok dengan mimpinya yaitu menjadi duta tingkat provinsi khususnya duta museum yang melayani informasi dan pengetahuan.

Perempuan yang memiliki hobi editing video ini mengatakan bahwa untuk menjadikan dirinya sebagai duta museum tidaklah mudah. Tahap awalnya dimulai dari penyeleksian karya ilmiah berupa essay museum dan cv (curriculum vitae) dari jumlah total peserta sebanyak 169 orang yang nantinya akan diseleksi menjadi 38 orang sehingga bisa melanjutkan tahapan selanjutnya yakni tahapan wawancara. Tahapan yang kedua inilah yang menjadi tantangan tersendiri, di mana Nadia harus belajar berbagai hal seperti tentang digital marketing, kebudayaan Bahasa Jawa, kemampuan bahasa asing, tentang permuseuman, dan psikologi. Dari rangkaian seleksi tersebut, akhirnya Nadia mampu melewatinya dan lolos tahap selanjutnya.

Tidak sampai di situ saja, dari 38 orang tersebut harus mengikuti pelatihan yang dilaksanakan di Solo selama dua hari. Dalam masa pelatihan, Nadia bercerita bahwa ia belajar berbagai hal, seperti pengetahuan mengenai museum, kebudayaan jawa, public speaking bahkan sampai pelatihan crosswalk. Setelah adanya pelatihan tersebut diharapkan bisa memunculkan pemuda yang mampu mengeksiskan museum untuk menjadi wisata edukasi yang mengasyikkan. Dari sini kita tahu bahwa tugas utama dari duta museum adalah menjadi brand ambassador dimana duta tersebut bertugas.

Mahasiswa semester lima yang telah meraih prestasi sebagai duta museum dan membawa nama baik almamater kita akhirnya resmi ditugaskan pada tanggal 4 Desember 2021 di Museum Gunungapi Merapi, Yogyakarta. Semoga tekad dan semangatnya dalam berprestasi mampu menjadi contoh untuk generasi selanjutnya. Pesannya ketika dalam sesi wawancara untuk generasi muda “Jangan takut untuk memulai, kalian hebat walaupun gagal. Jangan sedih, karena kita bisa belajar dari kegagalan. Jika kurang sempurna kita bisa memperbaikinya sambil berjalan sampai menjadi sempurna.” Demikian hasil perbincangan santai dengan Nadia Farah Safana, tetap berusaha walau banyak tantangan dan rintangan dalam meraih mimpi kita. [salamragu]