Bedah Buku, Sains Kepustakaan dan Perpustakaan Dalam Sejarah Peradaban Islam (Klasik, Pertengahan, Modern)

IP.UIN-SUKA.AC.ID | Dr. Nurul Hak, S.Ag, M.Hum seorang dosen Sejarah Peradaban Islam di fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, kembali mengudarakan karyanya. Buku dengan judul “Sains Kepustakaan dan Perpustakaan dalam Sejarah Peradaban Islam (Klasik, Pertengahan, Modern) dikemas dengan apik melalui bahasan yang menarik. Dimana dunia kepustakawanan yang disandingkan dengan asal usul ilmu pengetahuan atau sains serta perkembanganya.

Dipandu oleh moderator Dra. Soraya Adnani, M.Si dalam #19 Bi-Weekly Forum, pembahasan buku ini begitu menarik. Walaupun hanya secuplikan narasi pembuka sudah dipastikan pembaca akan merasa puas dengan topik yang dijelaskan. Hal ini pula yang menjadi daya tarik bagi kami yang bergelut di bidang kepustakawanan ingin mengetahui lebih terkait buku tersebut. Beliau tidak hanya menyajikan sejarah mengenai sains saja, akan tetapi sains yang dibungkus melalui perjalanan panjang perpustakaan muncul untuk pertama kali. Demikian pula yang membuat penulis sadar, bahwa sains atau ilmu pengetahuan tidak akan jauh dari yang namanya perpustakaan.

Pada Jumat, 5 November 2021, Nurul Hak telah memaparkan secara singkat dan detail terkait kajian apa yang ada di dalam karyanya. Secara umum kajian buku ini membahas sejarah perpustakaan Islam dalam Islam klasik, pertengahan, dan modern disertai kemunculan berbagai macam studi ilmu yang kian berkembang. “Dimana islam berkembang disitulah perpustakaan islam berkembang” kutipan dari beliau yang menandakan bagaimanapun keadaan islam dengan periodenya perpustakaan dan ilmu akan senantiasa berkembang.

Alumni University of Malaya, Malaysia dengan program doktornya, membuat rincian dari kata kunci karyanya. Sains dengan maksud socio-humanity, dan natural sciences; ilmu-ilmu social-humaniora dan perkembangan ilmu selama sejarah munculnya perpustakaan islam dari masa Rasullullah. Kemudian kepustakaan yang menurut beliau adalah pustaka berupa karya-karya ulama muslim masa klasik, pertengahan dan modern, seperti kitab, buku (manuskrip) atau perbukuan. Perpustakaan yang merujuk pada perpustakaan yang ada disaat perkembangan islam, seperti Baitul Hikmah di Baghdad yang dikenal sebagai perpustakaan islam pertama di dunia walaupun pada masa Rasulullah sudah terdapat pustaka milik warga yakni penulisan teks al-Qur’an dan disimpan dirumah masing-masing.

Dalam presentasinya perpustakaan dimasa klasik selain yang disebutkan diatas ada perpustakaan Darul Hikmah di Mesir, al-Azhar, dan al-Hakam di Spanyol. Setelah masa klasik berlanjut ke masa pertengahan, dimana pada masa ini dunia islam mengalami kemunduran, tapi bukan berarti ilmu pengetahuan mengalami kemunduran pula. Perpustakaan Dinasti Buwaihi, perpustakaan Dinasti Saman, dan Perpustakaan Dinasti Sajuk yang tergolong perpustakaan kecil justru pada masa inilah ilmu-ilmu baru berkembang pesat dan memunculkan tokoh ilmuwan islam seperti Ibnu Sina, al-Biruni, al-Razi dan lainya.

Disebutkan pula perpustakaan dimasa modern seperti Perpustakaan Alexandria (Mesir), perpustakaan Hayy Sabi’, Perpustakaan Abbasiyah di Cairo, Perpustakaan Hayy Tsamin, Perpustakaan Dominiko dan lain-lain. Dalam bukunya beliau juga menyinggung sejarah dan peradaban islam di Timur tengah, wilayah dunia islam dan Indonesia. Dimana di Indonesia perkembangan perpustakaan dan ilmu terjadi di kerajaan islam, masanya para walisongo dan berlanjut di pesantren-pesantren. Karya-karya para ulama besar yang dipelajari oleh para santri dan disalin terus menerus ternyata turut menunjang perkembangan perpustakaan islam dan pelestarian ilmu seperti fikih, tasawuf, dan lainya.

Demikian liputan webinar zoom Dr. Nurul Hak, S.Ag, M.Hum yang kembali dengan karya hebatnya, jika buku adalah jendela ilmu maka perpustakaan adalah gudangnya ilmu. [salamragu]