Ikut Pemilihan Duta Kampus, Mahasiswi Ilmu Perpustakaan Sukses Menjadi Idola Seantero UIN Suka

Annisa Rahayu dinobatkan menjadi juara I putri Duta Kampus UIN Sunan Kalijaga
IP.UIN-SUKA.AC.ID | Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 6 Oktober 2021, UIN Sunan Kalijaga mengadakan ajang istimewa yang sudah dinantikan mahasiswa, yakni pemilihan duta kampus. Ajang ini diadakan untuk menjaring mahasiswa-mahasiswi dengan kriteria 4B (Beauty, Brain, Brave, Behavior). Dengan adanya duta kampus, sebuah institusi pendidikan tinggi dapat meningkatkan eksposur di khalayak luas. Duta kampus tidak hanya berkewajiban menjadi teladan bagi mahasiswa di dalam kampus saja, melainkan pastinya juga akan ‘dilihat’ oleh mahasiswa di kampus lain, atau bahkan seluruh masyarakat di Indonesia.
Ajang ini sempat mengalami vakum selama satu periode pada tahun 2020, karena keadaan pandemi Covid-19 yang tidak memungkinkan sebuah acara digelar secara tatap muka. Ajang pemilihan duta di tahun ini pun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para undangan yang datang jumlahnya sangat sedikit. Mereka yang diundang pada ajang ini merupakan civitas akademik UIN Suka yang memang diharuskan untuk berpartisipasi secara langsung, seperti Rektor, Wakil Rektor Bagian Kemahasiswaan, perwakilan dari IKASUKA (Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga), perwakilan duta kampus tahun 2019, dan panitia yang bertugas. Selain itu, UIN Suka juga mengundang desainer kostum yang dipakai peserta pemilihan duta kampus, serta Putri Indonesia DI Yogyakarta tahun 2020. Mereka semua diwajibkan mematuhi peraturan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menghindari penularan virus Corona.
Dengan izin Allah SWT dan juga kerja keras seluruh panitia serta lembaga yang berpartisipasi, ajang ini berjalan dengan lancar dan meriah. Terdapat 10 pasang mahasiswa-mahasiswi yang berhasil menjadi juara. Namun, kali ini ada yang membuat keluarga besar Program Studi Ilmu Perpustakaan juga Fakultas Adab dan Ilmu Budaya sangat bangga lantaran satu mahasiswa dan satu mahasiswinya yang menjadi sepasang peserta di ajang ini sekaligus menyabet dua gelar duta. Annisa Rahayu dan Sholakhal Abdul Mubarok merupakan sepasang perwakilan pemilihan duta kampus yang lolos ke babak grand final. Annisa Rahayu dinobatkan menjadi juara I putri, sedangkan Sholakhal dinobatkan menjadi juara favorit putra.
Annisa Rahayu yang akrab disapa ‘Rey’ ternyata memang memiliki mimpi untuk menjadi duta kampus bahkan sejak tahun 2019 saat dirinya masih menjadi maba (mahasiswa baru). Namun, karena persyaratan untuk bisa ikut serta di ajang ini mengharuskan minimal semester 3 maka mimpinya itu tertunda. Tetapi hal ini justru memberikan Rey banyak waktu untuk mempersiapkan diri. Mimpi itu ingin sekali ia wujudkan karena akan ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi duta kampus. Salah satunya ialah agar memiliki relasi yang luas sehingga dapat menjadi batu loncatan bagi mimpi-mimpinya yang lain.
Siapa sih yang tidak ingin menjadi duta kampus? Peran ini dapat membuahkan banyak keuntungan terutama pada segi relasi. Seorang duta kampus dapat menjadi perwakilan kampus untuk mengikuti suatu acara di luar maupun dalam kampus. Beberapa waktu yang lalu, Rey beserta pasangan dutanya diundang untuk bertemu Rektor UIN Suka secara langsung. Rektor berdiskusi dan menanyakan banyak hal tentang diri mereka dan pandangan tentang ke arah mana kampus UIN Suka akan dibawa. Diskusi ini dapat dilihat pada YouTube channel UIN Sunan Kalijaga dengan judul “Meet & Greet Rektor dengan Juara I Duta Kampus 2021”.
Berbicara tentang keuntungan menjadi duta kampus, tentu saja ada hal yang perlu disiapkan sebelum ‘bertempur’ di ajang pemilihan duta. Menurut Rey, karakter dan mental merupakan hal yang krusial namun sering dilupakan. Banyak yang beranggapan bahwa untuk menjadi duta cukup mengandalkan penampilan dan fisik yang sempurna. Namun, anggapan itu tidak berlaku untuk Rey, baginya karakter sangat perlu untuk diperbaiki.
“Karakter pertama yang perlu dimiliki ialah kecantikan. Tidak hanya kecantikan, tapi juga harus memiliki kecerdasan. Tidak hanya kecerdasan, tapi juga harus dibarengi dengan keberanian. Dan keberanian akan bernilai nol besar jika tidak dibarengi dengan kelakuan yang baik”, katanya saat diwawancarai melalui Google Form beberapa waktu yang lalu.
Selain karakter, yang baginya penting ialah mental. Alur seleksi ajang pemilihan duta sangat panjang. Mulai dari seleksi berkas, penentuan finalis, karantina, hingga tahap grand final. Sehingga perlu untuk mempersiapkan mental menghadapi segala sesuatu yang mungkin akan terjadi. Setelah satu mimpi besarnya terwujud, Rey merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT. atas kesempatan yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Ia sangat berterima kasih kepada orang tua yang sudah mendukungnya penuh dalam berproses. Rey juga berterima kasih kepada para dosen Prodi Ilmu Perpustakaan yang telah membimbing dan memberikannya ilmu sehingga menjadi pantas menjadi seorang juara. Selain itu, teman-temannya pun memiliki peran yang penting dalam mendukungnya untuk terus maju dan berkembang. [Lis]